Tema
: Kebenaran menjadi rumit, tatkala ketidakbenaran menjadi benar
NINDY
SASKIA KURNIAWAN
PAP
14 B / 14080314024
Jadi,
dari tema yang sudah ditetapkan di atas saya memberikan satu contoh yang akan
saya diskusikan yaitu tentang wanita berambut pendek dan pria yang berambut panjang.
Nah dari pandangan masyarakat
umum
biasanya sah-sah aja wanita berambut pendek, namun dalam pandangan islam
terdapat pro-kontra terhadap hal tersebut. Jadi para ulama berselisih pendapat
mengenai memendekkan rambut bagi wanita. Menurut ulama syafi’iyah berpendapat
bahwa bolehnya wanita memendekkan rambut, sementara pendapat lain datang dari
ulama lainnya dari Hambali yang berpendapat bahwa mahkrunya wanita memendekka
rambut jika tidak ada udzur (berhalangan), ulama hambali lainnya berpendapat
bahwa memendekkan rambut bagi seorang wanita itu haram.
Dari
perselisihan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bolehnya memendekkan
rambut bagi wanita dengan syarat selama tidak tasyabuh (meniru-niru) gaya ornag
kafir dan menyerupai model rambut laki-laki. Namun alangkah lebih baiknya jika
rambut seorang wanita dibiarkan panjang terurai karena itu menggambarkan
kecantikan dan keelokan diri seorang wanita
Beberapa
sisi penguatan pendapat boleh diatas yaitu :
1. Tidak
ada dalil yang melarang wanita berambut pendek
22. Dalam
haji/umroh diantara bagian manasik adalah wajib mengambil sebagian rambut bagi
wanita. Dan ini syarat untuk tahalul
3. Ada
dalil yang mendukung dari perbuatan istri-istri nabi yang menunjukkan bolehnya
memendekkan rambut bagi wanita.
Ada
juga pendapat lain dari Imam Nawawi dalam syarah muslim menjelaskan lebih
lanjut dalam hal menggunting dan memendekka rambut bagi perempuan. Bila seorang
perempuan ingin memendekkan rambutnya harus mendapatkan izin dari suaminya.
Sebab, berhiasnya seorang perempuan agar tampil cantik hanya didepan suami,
dengan syarat tidak tasyabuh (menyerupai laki-laki), sebagaimana nabi SAW
melaknat perempuan yang menyerupai laki-laki. Jadi sudah jelas, maka perempuan
dibolehkaan memotong rambutnya selama tidak menyerupai kaum laki-laki dan tidak
meniru wanita-wanita kafir.
Dengan
begitu, yang menjadi batasan ketika akan memotong rambut bagi wanita adalah
tidak sampai menyerupai potongan rambut laki-laki atau meniru wanita kafir
sehingga hal itu akan diperbolehkan. Jadi, sebenarnya dalam hukum islam atau
pandangan islam rambut pendek bagi wanita disahkan selama tidak melanggar
ketentuan atau syarat yang di berikan oleh islam. Karena sebagian pendapat dari
ulama juga belum menemukan hadis yang berisi tentang larangan memendekkan
rambut bagi seorang wanita.
Jadi ketika kepercayaan akan haramnya wanita untuk
memendekkan rambut itu tidaklah ada, karena sampai saat ini belum ditentukan
hadis yang melarang atau mengharamkan wanita untuk memendekka rambut, bolehnya
wanita memendekkan rambut batasnya hanya samapai pada bahu. Karena itu tidak
menyerupai laki-laki.
Menurut beberapa penjelasan dari tokoh tokoh ulama
yang terkemuka serta dari pandangan islam sudah saya paparkan diatas, tentu
pendapat dari para ulama tersebut memudahkan kita untuk memotong rambung utnuk
seorang wanita. Tapi kalau menurut saya sendiri, jika di kaitkan dengan
pandangan masyartkat umum, jika rambut pendek bagi seorang wanita akan lebih
mudah untuk melakukan perawatannya. Karena itu bagi seorang wanita akan memilih
cara yang praktis untuk mereka merawat rambutnya, walaupun sebagian besar
wanita indonesia memilih untuk memanjangkan rambutnya karena mereka lebih
percaya diri. Maka dengan itu, seorang wanita memiliki option bebas untuk
dirinya sendiri apakah mereka lebih percaya diri dengan rambut pendek atau
panjang. Karena dalam kepercayaan agama kita walaupun belum di temukan
hadisnya., boleh seorang wanita memiliki rambut pendek asalkan tidak melanggar
ketentuan dan syarat yang telah ada.
Bagaimana dengann pria yang berambut panjang? Nah yang
saya tau jika seorang lelaki berambut panjang maka akan menyerupai wanita
bukan? Nah menurut pandangan islam, hal ini disunahkan untuk seorang laki-laki.
Mengapa bisa begitu? Karena sebagaimana yang telah disampaikan oleh Imam Ahmad
: “Rasulullah tidak pernah membotakkan rambutnya, kecuali ketika beliau sedang
beribadah atau umrah”
Hal ini berbeda dengan wanita apakah boleh memendekkan
rambutnya yang belum ditemukan hadisnya sampai saat ini, nah kalau bolehkah
pria memiliki rambut panjang? Yang sudah ada dalam kitab Al Mughni, “rambut
manusia itu disukai seperti rambut Nabi SAW, yang apabila panjang samapi ke
bahu, dan apabila pendek sampai ke cuping telinganya”
Jadi untuk pria yang ingin memanjangkan rambutnya itu
hukumnya sunnah, serta dalam memanjangkan rambut hendaknya tidak menyerupai
wanita sehingga seorang laki-laki tidak melakukan apa yang di lakukan wanita
terhadap rambutnya, salah satunya yaitu jenis dandanan yang diantara keduanya
pasti memiliki perbedaan. Serta yang paling penting adalah mereka tidak
menyerupai kaum yahudi. Tentunya dalam islam juga diajarkan tentang kebersihan,
nah untuk itu ketika seorang pria memiliki rambut yang panjang maka tidak mudah
untuk menjaga kebersihan area rambutnya. Maka dari itu, diwajibkanya bagi
seorang muslim untuk selalu membersihkan dirinya serta memakai wangi-wangian,
agar tidak terhalang untuk melakukan ibadah. Namun ketika mereka beribadah
seperti umrah atau haji, maka diwajibkannya rambut mereka untuk di botakkan.
Ada juga ulama atau tokoh agama lain yaitu Anas bin
Malik yang berpendapat bahwa memanjangkan rambut pada seorang laki-laki
hukumnya sunnah dan ada pula yang mengatakan sesuatu yang mubah karena termasuk
adat. Pendapat ini di kuatkan oleh pernyataan bahwa memanjangkan rambut bagi
seorang laki-laki merupakan kebiasaan masyarakat pada zaman tertentu yang di
ikuti oleh seseorang, jika suatu masyarakat, kaum prianya adatnya memanjangkan
rambut maka seorang anggota masyarakat hendaknya melakukan adat ini. Dan jika
kebiasaan suatu masyarakat (kaum prianya) memotong atau memendekkan rambutnya
maka harusnya dia melakukannya juga.
Sudah dipaparkan bagaimana islam memandang rambut
panjang bagi seorang laki-laki, yang telah dipaparkan dalam pendapat beberapa
tokoh agama atau ulama. Tetapi menurut saya, terdapat pro kontra tersendiri
dalam pandangan masyarakat umum terhadapa pria berambut panjang. Karena menurut
mereka termasuk saya juga bahwa pria yang berambut panjang atau gondrong di
persepsikan menunjukkan kekuatan dan kekuasaan, karena ngeri juga liat pria
yang memiliki rambut panjang. Makin kesini, persepsi tersebut mengalami
perubahan, orang-orang yang berambut gonndrong di anggap bersikap apatis, dan
anarkis.
Masa pra kolonial , rambut gondrong merupakan
pemandangan yang lazim bagi kaum pria di nusantara. Yang artinya rambut
gondrong bukanlah sebuah style yang seharusnya di anggap negatif oleh
masyarakat luas, terutama kaum ibu-ibu yang memiliki anak lelaki.
Anthony reid menyatakan bahwa, masyarakat kuno Asia
Tenggara pada kurun waktu 1450—1680, menganggap rambut merupakan simbol dari
pendirian sesorang. Oleh karena itu, rambut seharusnya diberikan perawatan
terbaik. Dan menurutnya, merawat rambut hingga sepanjang mungkin adalah salah
satu cara untuk menunjukkan kekuatan, ketahanan serta kekuasaan seseorang.
Sejak datangnya bangsa barat, gaya rambut gondrong perlahan mulai di tinggalkan
oleh pemuda nusantara. Mereka perlahan mengikuti gaya rambut bangsa barat yang
pendek dan rapi. Karenanya \, sejak saat itu, pemuda berambut pendek dan rapi
terkesan lebih berpendidikan dan seakan-akan lebih dapat menimbulkan kemampuan
untuk mengelola kehidupan yang makin dinamis.
Walaupun tradisi gondrong pada pemuda indonesia dapat
di katakan sebagai image lama yang di munculkan kembali, namun hal itu tidak
bisa di lepaskan dari pengaruh gaya pergerakan dan perkembangan musik rock di
dunia saat ini. Hal ini juga di pengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang belum
stabil sehingga menebarkan bibit-bibit ketidak percayaan para pemuda terhadap
pemerintah. Dalam hal ini di katakan ‘pilihan’ menjadi gondrong di cap sebagai
simbol pemisah antara pergerakan pemuda dan mahasiswa dengan orde baru.
Jadi dengan pendapat tokoh ulama dari segi agama,
serta pandangan dari masyarakat umum yang telah di paparkan sejarahnya, saya
dapat menyimpulkan bahwa rambut bukan hanya sebagai mahkota, namun juga dapat
menggambarkan identitas diri kita. Nah, tentang persepsi orang bahwa rambut
panjang bagi seorang lelaki atau gondrong itu menyeramkan dan biasanya identik
dengan kejahtatan, sebenarnya itu tergantung bagaimana orang tersebut dan cara
menyikapi. Always be positive aja.
Referensi
: