Selasa, 02 Juni 2015

FILSAFAT ILMU TENTANG KETIDAK BENARAN MENJADI BENAR (14080314024)

Tema : Kebenaran menjadi rumit, tatkala ketidakbenaran menjadi benar
NINDY SASKIA KURNIAWAN
PAP 14 B / 14080314024

Jadi, dari tema yang sudah ditetapkan di atas saya memberikan satu contoh yang akan saya diskusikan yaitu tentang wanita berambut pendek dan pria yang berambut panjang. Nah dari pandangan masyarakat umum biasanya sah-sah aja wanita berambut pendek, namun dalam pandangan islam terdapat pro-kontra terhadap hal tersebut. Jadi para ulama berselisih pendapat mengenai memendekkan rambut bagi wanita. Menurut ulama syafi’iyah berpendapat bahwa bolehnya wanita memendekkan rambut, sementara pendapat lain datang dari ulama lainnya dari Hambali yang berpendapat bahwa mahkrunya wanita memendekka rambut jika tidak ada udzur (berhalangan), ulama hambali lainnya berpendapat bahwa memendekkan rambut bagi seorang wanita itu haram.
Dari perselisihan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bolehnya memendekkan rambut bagi wanita dengan syarat selama tidak tasyabuh (meniru-niru) gaya ornag kafir dan menyerupai model rambut laki-laki. Namun alangkah lebih baiknya jika rambut seorang wanita dibiarkan panjang terurai karena itu menggambarkan kecantikan dan keelokan diri seorang wanita
Beberapa sisi penguatan pendapat boleh diatas yaitu :
  1. Tidak ada dalil yang melarang wanita berambut pendek
22. Dalam haji/umroh diantara bagian manasik adalah wajib mengambil sebagian rambut bagi wanita. Dan ini syarat untuk tahalul

  3. Ada dalil yang mendukung dari perbuatan istri-istri nabi yang menunjukkan bolehnya memendekkan rambut bagi wanita.

Ada juga pendapat lain dari Imam Nawawi dalam syarah muslim menjelaskan lebih lanjut dalam hal menggunting dan memendekka rambut bagi perempuan. Bila seorang perempuan ingin memendekkan rambutnya harus mendapatkan izin dari suaminya. Sebab, berhiasnya seorang perempuan agar tampil cantik hanya didepan suami, dengan syarat tidak tasyabuh (menyerupai laki-laki), sebagaimana nabi SAW melaknat perempuan yang menyerupai laki-laki. Jadi sudah jelas, maka perempuan dibolehkaan memotong rambutnya selama tidak menyerupai kaum laki-laki dan tidak meniru wanita-wanita kafir.
Dengan begitu, yang menjadi batasan ketika akan memotong rambut bagi wanita adalah tidak sampai menyerupai potongan rambut laki-laki atau meniru wanita kafir sehingga hal itu akan diperbolehkan. Jadi, sebenarnya dalam hukum islam atau pandangan islam rambut pendek bagi wanita disahkan selama tidak melanggar ketentuan atau syarat yang di berikan oleh islam. Karena sebagian pendapat dari ulama juga belum menemukan hadis yang berisi tentang larangan memendekkan rambut bagi seorang wanita.
Jadi ketika kepercayaan akan haramnya wanita untuk memendekkan rambut itu tidaklah ada, karena sampai saat ini belum ditentukan hadis yang melarang atau mengharamkan wanita untuk memendekka rambut, bolehnya wanita memendekkan rambut batasnya hanya samapai pada bahu. Karena itu tidak menyerupai laki-laki.
Menurut beberapa penjelasan dari tokoh tokoh ulama yang terkemuka serta dari pandangan islam sudah saya paparkan diatas, tentu pendapat dari para ulama tersebut memudahkan kita untuk memotong rambung utnuk seorang wanita. Tapi kalau menurut saya sendiri, jika di kaitkan dengan pandangan masyartkat umum, jika rambut pendek bagi seorang wanita akan lebih mudah untuk melakukan perawatannya. Karena itu bagi seorang wanita akan memilih cara yang praktis untuk mereka merawat rambutnya, walaupun sebagian besar wanita indonesia memilih untuk memanjangkan rambutnya karena mereka lebih percaya diri. Maka dengan itu, seorang wanita memiliki option bebas untuk dirinya sendiri apakah mereka lebih percaya diri dengan rambut pendek atau panjang. Karena dalam kepercayaan agama kita walaupun belum di temukan hadisnya., boleh seorang wanita memiliki rambut pendek asalkan tidak melanggar ketentuan dan syarat yang telah ada.
Bagaimana dengann pria yang berambut panjang? Nah yang saya tau jika seorang lelaki berambut panjang maka akan menyerupai wanita bukan? Nah menurut pandangan islam, hal ini disunahkan untuk seorang laki-laki. Mengapa bisa begitu? Karena sebagaimana yang telah disampaikan oleh Imam Ahmad : “Rasulullah tidak pernah membotakkan rambutnya, kecuali ketika beliau sedang beribadah atau umrah”
Hal ini berbeda dengan wanita apakah boleh memendekkan rambutnya yang belum ditemukan hadisnya sampai saat ini, nah kalau bolehkah pria memiliki rambut panjang? Yang sudah ada dalam kitab Al Mughni, “rambut manusia itu disukai seperti rambut Nabi SAW, yang apabila panjang samapi ke bahu, dan apabila pendek sampai ke cuping telinganya”
Jadi untuk pria yang ingin memanjangkan rambutnya itu hukumnya sunnah, serta dalam memanjangkan rambut hendaknya tidak menyerupai wanita sehingga seorang laki-laki tidak melakukan apa yang di lakukan wanita terhadap rambutnya, salah satunya yaitu jenis dandanan yang diantara keduanya pasti memiliki perbedaan. Serta yang paling penting adalah mereka tidak menyerupai kaum yahudi. Tentunya dalam islam juga diajarkan tentang kebersihan, nah untuk itu ketika seorang pria memiliki rambut yang panjang maka tidak mudah untuk menjaga kebersihan area rambutnya. Maka dari itu, diwajibkanya bagi seorang muslim untuk selalu membersihkan dirinya serta memakai wangi-wangian, agar tidak terhalang untuk melakukan ibadah. Namun ketika mereka beribadah seperti umrah atau haji, maka diwajibkannya rambut mereka untuk di botakkan.
Ada juga ulama atau tokoh agama lain yaitu Anas bin Malik yang berpendapat bahwa memanjangkan rambut pada seorang laki-laki hukumnya sunnah dan ada pula yang mengatakan sesuatu yang mubah karena termasuk adat. Pendapat ini di kuatkan oleh pernyataan bahwa memanjangkan rambut bagi seorang laki-laki merupakan kebiasaan masyarakat pada zaman tertentu yang di ikuti oleh seseorang, jika suatu masyarakat, kaum prianya adatnya memanjangkan rambut maka seorang anggota masyarakat hendaknya melakukan adat ini. Dan jika kebiasaan suatu masyarakat (kaum prianya) memotong atau memendekkan rambutnya maka harusnya dia melakukannya juga.
Sudah dipaparkan bagaimana islam memandang rambut panjang bagi seorang laki-laki, yang telah dipaparkan dalam pendapat beberapa tokoh agama atau ulama. Tetapi menurut saya, terdapat pro kontra tersendiri dalam pandangan masyarakat umum terhadapa pria berambut panjang. Karena menurut mereka termasuk saya juga bahwa pria yang berambut panjang atau gondrong di persepsikan menunjukkan kekuatan dan kekuasaan, karena ngeri juga liat pria yang memiliki rambut panjang. Makin kesini, persepsi tersebut mengalami perubahan, orang-orang yang berambut gonndrong di anggap bersikap apatis, dan anarkis.
Masa pra kolonial , rambut gondrong merupakan pemandangan yang lazim bagi kaum pria di nusantara. Yang artinya rambut gondrong bukanlah sebuah style yang seharusnya di anggap negatif oleh masyarakat luas, terutama kaum ibu-ibu yang memiliki anak lelaki.
Anthony reid menyatakan bahwa, masyarakat kuno Asia Tenggara pada kurun waktu 1450—1680, menganggap rambut merupakan simbol dari pendirian sesorang. Oleh karena itu, rambut seharusnya diberikan perawatan terbaik. Dan menurutnya, merawat rambut hingga sepanjang mungkin adalah salah satu cara untuk menunjukkan kekuatan, ketahanan serta kekuasaan seseorang. Sejak datangnya bangsa barat, gaya rambut gondrong perlahan mulai di tinggalkan oleh pemuda nusantara. Mereka perlahan mengikuti gaya rambut bangsa barat yang pendek dan rapi. Karenanya \, sejak saat itu, pemuda berambut pendek dan rapi terkesan lebih berpendidikan dan seakan-akan lebih dapat menimbulkan kemampuan untuk mengelola kehidupan yang makin dinamis.
Walaupun tradisi gondrong pada pemuda indonesia dapat di katakan sebagai image lama yang di munculkan kembali, namun hal itu tidak bisa di lepaskan dari pengaruh gaya pergerakan dan perkembangan musik rock di dunia saat ini. Hal ini juga di pengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang belum stabil sehingga menebarkan bibit-bibit ketidak percayaan para pemuda terhadap pemerintah. Dalam hal ini di katakan ‘pilihan’ menjadi gondrong di cap sebagai simbol pemisah antara pergerakan pemuda dan mahasiswa dengan orde baru.
Jadi dengan pendapat tokoh ulama dari segi agama, serta pandangan dari masyarakat umum yang telah di paparkan sejarahnya, saya dapat menyimpulkan bahwa rambut bukan hanya sebagai mahkota, namun juga dapat menggambarkan identitas diri kita. Nah, tentang persepsi orang bahwa rambut panjang bagi seorang lelaki atau gondrong itu menyeramkan dan biasanya identik dengan kejahtatan, sebenarnya itu tergantung bagaimana orang tersebut dan cara menyikapi. Always be positive aja.


Referensi :